Dalam mengarungi dunia kerja, seorang job seeker tidak akan pernah lepas dari yang namanya wawancara. Wawancara merupakan awal karir anda dalam menaklukan kerasnya persaingan hidup yang ada di dunia kerja. Namun jangan terlalu khawatir dan takut dalam menghadapi suatu wawancara. Berikut adalah beberapa hal yang patut anda ketahui dan anda terapkan untuk sukses dalam sebuah wawancara.
Sebelumnya perlu anda ketahui terlebih dahulu bahwa tujuan umum dari dilakukannya sebuah wawancara adalah :
- Untuk mengetahui bagaimana level pribadi Anda.
- Mempelajari lebih dalam kualifikasi yang Anda miliki.
- Mengumpulkan informasi apa saja yang relevan dari diri Anda yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Menyediakan informasi tambahan mengenai posisi kita dalam organisasi.
- Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar siapa yang secara spontan menerima pekerjaan yang ditawarkan.
Wawancara yang Anda lakukan 75% dipengaruhi oleh kesiapan mental dan 25% oleh kemampuan Anda mengaitkan setiap pertanyaan yang diajukan dengan pengalaman yang Anda miliki. Wawancara termasuk bagian yang paling penting dalam sebuah proses rekrutmen karyawan. Keberhasilan dalam sesi wawancara adalah poin penting bagi keberhasilan Anda dalam proses seleksi.
INTERVIEW ADALAH PELUANG EMAS
Memfokuskan diri pada persiapan dan tips-tips interview akan mampu membangun rasa percaya diri yang dibutuhkan pada saatnya tiba. Interview memberikan kesempatan kepada Anda untuk menjelaskan dengan gaya dan kata-kata sendiri, mengenai pengalaman apa saja yang Anda miliki, memampuan dan hal penting yang memungkinkan Anda menjadi salah satu kandidat terbaik dalam organisasi mereka. Sebagai tambahan, wawancara juga memberikan peluang pada Anda untuk mendemonstrasikan kemampuan probadi, profesionalisme dan gaya atau cara kerja.
PERSIAPAN WAJIB
Wawancara dapat dianalogikan dengan pertempuran, untk bisa memenangkan pertempuran tersbut Anda harus mengetahui siapa yang Anda hadapi, serta megantur senjata apa yang akan digunakan untk mengatasi serangan yang dilakukan oleh lawan Anda. Untuk itu langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
- Pelajari posisi yang Anda lamar, posisi dalam struktur organisasi, job description dan perannya dalam organisasi.
- Ketahui lebih dalam perusahaan yang Anda lamar. Anda dapat memperoleh informasi tersbut dari Surat kabar, news letter, Web site resmi perusahaan, Saudara yang bekerja di perusahaan tersebut, Produk-produk yang ada di pasaran, Iklan.
- Pelajari tipe-tipe pertanyaan yang diajukan
- Perhatikan dengan seksama lokasi dan waktu wawancara, jangan sampai Anda terlambat karena putar-putar mencari lokasi.
- Bawa dokumen penting Anda, terutama yang sesuai dengan surat lamaran yang dikirim.
- Bawa surat referensi atau rekomendasi apa bila memungkinkan
- Siapkan berapa jumlah gaji yang diinginkan
Sepertinya mengingat nama si pewawancara tidaklah penting, namun dalam hubungan yang cukup singkat itu Anda diharapkan bisa memberikan kesan positif. Dengan menyebut nama interviewer pada setiap menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan akan membuat interviewer merasa dihargai. Coba bandingkan antara kedua bentuk pertanyaan berikut ini :
Sang interviewer berkata : “apakah ada yang ingin Anda tanyakan?”, selanjutny Anda bertanya
Contoh :
1. "Bolehkah saya mengetahui mengapa posisi saat ini kosong?"
2. "Bolehkah saya mengetahui mengapa posisi saat ini kosong, Pak Roy?"
Selain merasa dihargai, interviewer akan menilai bahwa Anda konsentrasi, antusias dan benar-benar memperhatikan apa yang mereka tanyakan.
DON’T USE “YES” or “NO” ANSWEER
Usahakan agar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, jangan berhenti pada kata-kata “ya” dan “tidak” saja. Jawaban “ya” dan “tidak” adalah jawaban mati, dan menggambarkan kedangkalan ilmu/pengetahuan Anda. Sebuah jawaban peretanyaan harus disertai dengan jawaban yang lebih mendetil dan diskriptif. Siapkan diri Anda dengan pengetahuan-pengetahuan sederhana seputar posisi yang dilamar. Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan bersifat jebakan dan membuat Anda kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaannya. Tetapi yang harus menjadi pedoman adalah sebisa mungkin mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang Anda miliki dan mengkonversinya sehingga informasi yang disampaian cukup relevan dengan pertanyaannya.
Contoh pertanyaan :Interviewer : “Apakah Anda pernah menduduki jabatan supervisor penjualan?”
Jawaban #1 : “Tidak, belum pernah”
Jawaban #2 : “Saya beberapa kali memimpin tim dalam proyek penjualan, bersama dengan beberapa salesperson, SPG dan Merchandiser, khususnya untuk modern market dan terbukti sukses meningkatkan pangsa pasar dari 10% menjadi 40%”.
Penjelasan :
Pada jawaban pertama, Anda langsung menjawab”Tidak”, sehingga akan langsung mendapat penilaian bahwa Anda tidak qualified atau tidak memenuhi syarat. Tetapi pada jawaban yang kedua, Anda tidak secara langsung menjawab tidak, tetapi Anda mengkonversi pengalaman menjalankan tugas supervisor, meskipun belum pernah menduduki jabatan tersebut, dan hasil yang dicapai pun adalah hasil kerja sama tim. Dan Anda tidak berbohong.
Nah, hal tersebut di atas adalah beberapa hal yang memang perlu anda perhatikan sebagai joob seeker. Untuk sementara sekian dulu tips Sukses dalam wawancara kerja.
Baca juga Tips wawancara kerja part 2.
0 comments:
Posting Komentar